29/05/2009

Bosan Jadi Karyawan

Bosan Jadi Karyawan bisa jadi menghinggapi kita semua,kebosanan menjadi karyawan biasanya datang kala kita merasa apa yang dilihat atau diinginkan tak kunjung tercapai,Bosan Jadi Karyawan jika tidak disikapi dengan baik justru akan mengakibatkan kita semakin terjerumus pada situasi yang tak menguntungkan.

1.Kebutuhan Pelanggan
Ini merupakan cara buka usaha yang paling umum. Jika di kantor Sahabat membutuhkan layanan catering tak ada salahnya sahabat menawarkan diri untuk menjadi rekanan catering,atau perhatikan sekeliling rumah sahabat apakah sudah ada usaha jasa binatu, wartel, warnet, rental komputer, kursus,dan lain sebagainya,apapun usaha sahabat harus selalu berorientasi pada kebutuhan pelanggan.

2.Jual Keunikan
Jika sahabat mempunyai ide kreatif jangan ragu untuk menjual dan menjalankan ide tersebut (jangan lupa selalu mematenkan penemuan)

3.Tiru Usaha yang Sukses
Bagi mereka yang merasa dirinya kurang kreatif dan inovatif, jangan patah arang. Terkadang peluang usaha tersebar di mana-mana,bahkan di depan mata, sahabat hanya perlu membaca peluang usaha, mengukur potensi, dan berani mengambil risiko.Misalnya di depan kampus A usaha fotokopi laris. Apa salahnya menyainginyadi tempat yang sama? sahabat cukup meniru usaha itu, plus memberi sedikit nilai lebih (harga, pelayanan, kecepatan, keramahan). Siaplah bersaing!

4.Beri Fasilitas Tambahan
Mirip cara sebelumnya, namun perlu sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya tetangga sahabat membuka penyewaan Play Station. sahabat masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran (bar, warnet, wartel,makanan siap saji, dll) di lokasi yang sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang lagi ngetren. Sedikit fasilitas tambahan, Sahabat pun siap bersaing dengan yang lebih dulu ada.

5.Jual Ketrampilan
Jeli mengenali bakat orang? Itu pun awal bisnis yang menantang. Banyak orang berbakat yang –jika dikembangkan dan diberi tempat– bisa dijual lebih mahal. Tempat-tempat seperti restoran, toko-toko, salon, kursus, servis, pasar, mal-mal, adalah gudangnya orang berbakat. Ambil 2-3 pemangkas rambut berbakat dari salom-salom kecil. Sewakan tempat yang bagus, lengkapi dengan alat, beri brand yang khusus, dan suntik dengan sistem pelayanan yang sempurna. sahabat pun sudah memiliki sebuah usaha pemangkas rambut yang eksklusif.

6.Jadi Agen
Mirip dengan sebelumnya,sahabat bisa membuka kantor keagenan atau biro yang menyediakan jasa atau layanan spesifik. Misalnya agen modeling, foto model, penyanyi berbakat, head hunter, pengisi acara hiburan, biro jodoh, baby sister, dll. Untuk usaha ini, sahabat perlu pengalaman dan relasi. Tetapi sahabat bisa tangani sendiri atau mempekerjakan orang-orang berbakat di dalamnya.

7.Jual Barang Second
Masih sedikit yang peka dengan usaha ini. Barang second dengan nilai historis tertentu bisa punya harga tinggi. sahabat bisa memburu barang-barang bermerk asli yang sudah tidak dipakai lagi. sahabat bisa menjualnya di tempat lain dan dengan harga spesial. Banyak ekspatriat, selebritis, pengusaha,sampai jenderal yang punya selera berpakaian dan beraksesoris mahal di negeri ini. sahabat tidak akan kekurangan barang.

8.Buka Kantor
Semisal sahabat berlatar belakang profesi seperti dokter, akuntan, pengacara, notaris, desainer, trainer, ataupun konsultan. Jika sekarang masih jadi ‘pekerja’ di perusahaan orang, siap-siaplah merintis buka kantor sendiri. Kurang modal dan SDM? Ajak kolega atau teman seprofesi untuk patungan modal.Juallah skill dan pengalaman sahabat. Jika reputasi bagus, relasi banyak, jangan kuatir kekurangan klien.

9.Jalankan DS/MLM
Bisnis ini prospektif, walau belum banyak dipilih menjadi alternatif. Direct Selling dan Multi-Level Marketing sering disebut personal franchise. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang bagus, system pemasaran, pelatihan, dan jenjang karier. Sebagian perusahaan member kesempatan member mendirikan perseroan sendiri (authorized distributor) atau stockist. Namun waspadalah! Hindari bisnis skema piramid atau money game yang berkedok MLM.

10.Usaha Waralaba
Yang modalnya lumayan besar, tapi tak mau repot pikirkan usaha yang sama sekali baru, beli waralaba (franchise) bisa jadi pilihan. Waralaba merupakan jenis usaha yang relatif terstandarisasi. Butuh kejelian membaca waralaba mana yang bagus. Berikut kemampuan membaca potensi pasarnya. Kini makin banyak pilihan waralaba, yang butuh modal besar atau sedang-sedang saja.

11.Beli Usaha Prospektif
Ada pula usaha tertentu punya keunikan dan SDM bagus. Prospek ke depannya pun cerah. Sayang untuk berkembang lebih jauh, usaha itu tidak punya modal lebih. Jika modal sahabat cukup besar, dan menurut kalkulasi usaha itu bisa dikembangkan lebih pesat lagi, sahabat bisa membelinya. Cara ini relatif lebih mahal, tetapi lumayan disukai investor tulen.

12.Beli Usaha Sekarat
Banyak usaha sekarat, bukan karena tidak ada prospek. Namun semata-mata karena manajemennya ambaradul. Jika sahabat cukup jeli memetakan prospek ke depannya dan cukup pengalaman merekayasa ulang usaha, maka inilah peluang menarik. Usaha seperti ini bisa sahabat beli dengan harga relatif murah. Kadang malah seperti harga ‘grosir’. Namun ingat, biaya pemolesannya harus sahabat kontrol.

13.Buka Lokasi
Beberapa usaha cepat sekali berkembang karena faktor lokasi. Semisal, ada pembangunan perumahan mewah di daerah pinggiran. Jika perumahan itu laku, umumnya perekonomian di situ akan cepat berkembang. Fasilitas pendukung akan makin banyak dibutuhkan. Nah, layani warga setempat dengan produk atau jasa yang sangat mereka butuhkan. Jangan lupa, pilihlah lokasi yang paling strategis di sana.

14.Kerjasama Usaha
Kadang usaha tertentu bisa lebih bagus jika didirikan dan dikelola bersama-sama atau kerjasama usaha. Semisal sahabat kuper, tapi jago masak masakan asing. Sementara teman dekat sahabat jago melobi dan punya relasi luas. Bisa saja sahabat bersama-sama buka usaha restoran. Kelebihan masing-masing bisa saling memperkuat usaha baru, sekaligus memperbesar basis modalnya.